![]() |
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit sat memberikan sambutan dalam kegiatan Bimbingan Teknis Digitalisasi Pariwisata Indonesia |
Kabar Nagari, Padang – Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abit kecewa dengan adanya hambatan dalam melakukan pengembangan pariwisata Sumbar. Ada tiga hal yang berpotensi menghambat pariwisata.
Yang pertama dikatakan Wagub adalah, ketidak siapan insfratruktur penunjang pariwisata. Kemudian, tidak koordinatifnya Bupati dan Walikota dengan Pemerintah Provinsi, menyangkut pengembangan dan pengelolaan pariwisata Sumbar. Serta, paradigma Pemerintah Kabupaten Kota dalam mengembangkan pariwisata daerah.
Nasrul Abit mengatakan, ketidak siapan insfrastruktur penunjang pariwisata Sumbar. Tidak berbanding lurus dengan promosi yang telah dilakukan baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Kota. “Mumpung ada Kabupaten Kota, saya katakan. Kita sangat jorok dalam masalah WC, kamar mandi. Banyak tempat wisata kita tidak ada toiletnya,” ujar Wagub saat memberi sambutan pada acara Workshop Digitalisasi Industri Pariwisata Indonesia yang diselenggarakan di Pangeran Beach Hotel Padang, Senin 15 Mei 2017, pagi.
Ia menceritakan, dengan geram pengalamannya yang terpaksa buang air kecil di pinggir jalan. Ditutupi belukar dan pintu mobil dinas operasional disebabkan tidak tersedianya toilet umum di sekitar lokasi wisata.”Kita ini ngapung. Promosi wisata jadi-jadian, tapi infrastruktur belum siap. Digitalisasi boleh, tapi ingat, semua infrastrukturnya disiapkan. Malu kita, WC saja tidak ada,” pungkasnya.
Nasrul Abit kemudian menyinggung Bupati Walikota yang enggan melakukan koordinasi menyangkut pengembangan pariwisata dengan Pemerintah Provinsi. Ia mengatakan, hal tersebut tidak sejalan dengan amanat UU 23/2014.
“Kan ada Bupati yang tidak perlu Provinsi, tidak apa-apa. Tapi seharusnya dia baca UU 23/2014, koordinasi dengan Gubernur. Naif sekali kalau ada Bupati yang tidak mau koordinasi dengan Gubernur,” sebutnya.(*)
Komentar post